Kamis, 30 Juli 2009

Jalan-Jalan Mania: Tragedi Kebun Nanas

Jalan-Jalan Mania: Tragedi Kebun Nanas

Minggu, 19 Juli 2009

Matraman United


Sekarang aku punya geng baru nih, setelah anggota geng monas-mania ku pada berantakan kemana-mana. Tanpa kesepakatan dari siapa pun, aku memberi nama geng-ku MU (Matraman United). MU terdiri dari empat orang personil, senior2 di tempat kerjaku dengan karakter2 unik nya:
1. Yang tak boleh disebut namanya, karena usianya paling tua, dengan segala kerendahan hati, tanpa mengurangi rasa hormat otomatis beliaulah ketua geng ini. Karakternya agak sedikit ngeyel (ato banyak ya ngeyelnya? entah bener ato enggak). Dia gag tahan liat orang lagi nyantai dikit aja. Pasti ada aja. Dah ah cukup mendiskripsikan karakter pimpinan tertinggi geng kami. Takut dipecat jadi anggota geng ini.

2. Dedengkot kedua Mr. I, body L-Men (langsing-men) alias kurus dan tinggi. Tampang lumayan (lumayan ribet maksudnya). Sok cool..... kalem (kayak lembu). Umur setengah tua, setengah muda. Kursi tempat kerjanya deket pintu masuk ruangan karena selain menjabat sebagai kepala seksi, dia juga merangkap sebagai penerima tamu sekaligus penjaga pintu. Jadi arus keluar masuk orang dari dan ke ruangan dialah yang memantau. Karakter kerja target oriented tanpa duit oriented. Kalo pas rajin, duluan dia datangnya daripada cleaning service di tempatku. Tapi kalo pas lagi angot, dia datang saat yang lain mau pulang. It's no problem. Target oriented bro.... Cool,diem, tapi sekali ngomong dalem, sekali ngocol bikin kesengsem (weleh...weleh). Kegiatan utama pas lembur: "PES"

3. Dedengkot ketiga adalah Mr. E, beda dengan no 2, bukan penganut aliran KURUisme, tapi penganut aliran 'LEMU LEMU asal TETEP MUTU".Tampang lucu, imut kalo dilihat dari patung liberty. Umur setengah tua, setengah muda, serba setengah pokonya. Prinsip kerja "Sarapan berat itu harus sebelum anda beraktivitas". Kursi tempat kerja sederetan dengan Mr. I, deket lemari, pojokan, strategis karena dekat dapur, jauh dari ruang kepala, deket ma anak buahnya yg paling manis seruangan (yang duduk di depannya...). Rata-rata tingkat kehadiran pagi. Kopi oriented, soto mie oriented. Ahli ngocol juga bro... Kasi paling maruk, karena komputernya 2 plus 1 laptop lagi. Game kesayangan "CATUR" (caturwarga kalik keluarganya)

4. Nah anggota terakhir adalah saya sendiri. Seorang pegawai baru, fresh graduated, single, compatible, and available. Cewek paling manis di ruangan (percaya aja ya), imut Ka,kecil, kalem banget....Pola kerja, dateng pagi pulang malem, senengane mesam mesem.....Kursi tempat kerja di depan Mr. E. Prinsip kerja "target oriented, knowledge oriented tanpa duit oriented". Hobi 'E-learning di malam hari (dia anggap fb adalh sala satu media e-learning)" (...terserah dia ya). Game kesayangan gag ada. Dah ah gag enak nyeritain kebaikan orang yg satu ini.

Kegiatan utama geng ini:
1. Lembur bareng
2. Ngobrol bareng
3. Ronda bareng (utamanya agen no.2 ama no.4)
4. Jabar (jalan bareng), alias pas pulang 3 orang urutan terakhir dari daftar nama2 anggota geng di atas nebeng mobil punya no.1. Otista mania, Mr. E turun di kampung Melayu, Mr. I turun di kas negara, anggota ke 4 turun bareng Mr I. Jabar = NEBENG
5. Makan bareng 'Mas Miskun United'



Sabtu, 18 Juli 2009

Tragedi Kebun Nanas

Suatu hari seorang anak kecil yang sudah cukup dewasa (kecil tapi dewasa??), sebut saja Miss NN membuat janji dengan 2 orang temennya untuk pergi ke Brother Land alias Tanah Abang. Buat yang belum tahu tanah abang, saya kasih info dikit aja ya, kalo tanah abang adalah pusat grosir sandang di Jakarta. Berangkatlah mereka (Miss NN and friends) di pagi menjelang siang itu dengan numpang metromini 502 yang lewat di otista. Niat sih mau numpang tapi ternyata wajib bayar 2000 ama kernetnya. Yaudahlah ikhlasin aja. Perjalanan lancar, walau ada sedikit interupsi dari pengamen, pedagang berkaki lima, malah tukang palak juga. Tapi, It's Ok lah, no problem. Mereka turun di jalan dekat Tanah Abang. Ati dah seneng dah liat ijo2 tinggi (Tanah Abang Blok A berupa bangunan berwarna ijo yang terdiri dari berlantai-lantai.....maaf aku gag itung jumlah lantainya). Keliatan sih deket, tapi ternyata oh ternyata jauh juga bro jalannya.

Singkat cerita, setelah menempuh satu jembatan penyebrangan, bermil-mil jalan besar, menyusuri jembatan metro tanah abang sampailah mereka di blok A pasar Tanah Abang. Hati riang tiada terkira. Segeralah mereka hunting kerupuk. Oh bukan, hunting baju dan jilbab. Setelah puas memborong baju dan kocek dah habis, Miss NN and friends pulang.

Ternyata menemukan jalan pulang aja susah, bingung pintunya sebelah mana. Alhasil ketemu tuh pintu, kemudian mereka keluar untuk cari tumpangan buat pulang. Tapi bingung mau naik apa ya. Kok angkot yang familiar dengan mereka gag ada. Setelah lama menunggu, dan setelah tanya sana sini, mereka mutusin untuk naik metromini yang ke arah Blok M. Naiklah, tanpa tahu arah dan tujuan. Metromini berhenti di sarinah, banyak orang turun, mereka ber3 pun ikut turun. Lagi2 bingung nih mau naik apa. Tak satu pun rute bus kota yang lewat situ masang tulisan 'Kp Melayu, Otista, Cawang'. Dalam pikiran si Miss NN, dengan mengandalkan indera kesoktauannya pasti ada bus yang lewat otista (kayaknya 921 (kp melayu - blok M) lewat sini deh. Si Miss NN pun keukeueh nunggu bus itu. Karena yang ditunggu gag kunjung muncul, rapat tanpa moderator antara miss NN and friends pun berlangsung. Miss NN mengusulkan untuk naik busway saja. Dijamin gag bakalan nyasar deh kalau naik busway karena dia seorang maniak busway. Nyasar pun bisa balik lagi tanpa ngeluarin ongkos lagi. Tapi salah seorang temen Miss NN gag setuju klo mau naik busway karena harus transit berkali-kali untuk sampai kampung melayu. Pertama harus transit di Dukuh Atas, terus transit lagi di Matraman, baru naik yang ke arah melayu atau PGC.

Kebetulan lewat sebuah kopaja warna merah jurusan pasar minggu. Miss NN tak tertarik untuk naik itu. Pasar minggu kan masih jauh dari melayu dan harus nyambung mikrolet lagi....males bener. Tapi salah seorang teman si Miss mengusulkan naik ini aja, terus nyambung M16 ke otista. Si Miss gag mau, sekali gag mau tetep gag mau.

Tak disangka tak diduga dari kejauhan datanglah sebuah bus kota P47 warna hijau. Sang kernet menyerukan uki-uki, bon nanas, bon nanas. Oh senangnya hati, kernet bus seperti malaikat penolong aja. Tanpa pikir panjang dan tanpa musyawarah lagi Miss NN and friends langsung naik ke bus kota itu. Dalam perjalanan, Miss NN dah bayangin nanti turun Bypass terus nak M18 bentar mpe otista. Teman si Miss pun dah bayangin nanti tinggal jalan sedikit langsung sampai kost tercinta.

Mulanya biasa saja. Lah kok bus ke arah slipi. Miss NN mulai dag dig dug (aku yang salah denger tadi apa kernetnya yang ngomongnya masih celat??? perasaan tadi bilang UKI kok lewat slipi). Tapi ups.....Kebun jeruk....ups keluar tol. Waduh................."SELAMAT DATANG KE KOTA TANGERANG". BSD....Tapi miss NN dengan tampang polosnya masih keep smile. Ah mungkin ada rute lain ke kebun nanas. Tapi kok tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan bus berputar balik ke arah Jakarta ya. Ups..........Miss NN and friens mulai bingung. Ke mana kan kau bawa miss yang manis ini duh pak sopir. Sadar, ternyata NYASAR. Mereka ber3 langsung memutuskan untuk turun di sebuah pasar..banyak penumpang turun juga di situ. Padahal sebenernya miss NN masih penasaran sebenernya sampe mana sih ini bus. Terdengarlah teriakan lantang dari kernet bus itu "Yak kebon nanas, kebon nanas, turun di sini". Ngekkkkkkkkkkkkk....................Miss NN hampir tak sadarkan diri mendengar nama "Kebon nanas" disebut. Oh kernet kau tak lagi jadi malaikat penolong, kau seolah malaikat pencabut kematian. Aku belum mau mati sekarang , please. Usut punya usut ternyata KEBON NANAS TANGERANG. Nyasar deh....gag pernah nyasar sejauh ini, lintas provinsi, Dari Jakarta ke Banten gag sekalian ke Jabar. Setengah jengkel, geli, kesel, lucu mereka memutuskan untuk segera kembali ke jakarta. Naiklah mereka bus yang arahnya berlawanan, kebetulan ada sebuah bis yang ngetem jurusan ke SENEN. Sekarang mereka lebih waspada, tanya lebih dulu dengan sebenar benarnya dan sesingkat singkatnya kepada armada bus biar gag nyasar lagi.

"Bang ini Senen Jakarta kan ya? Ato Senen Tangerang?" (siapa tahu ada nama Senen selain di Jakarta----curiga mode on)

Alhamdulilah kali ini benar, miss NN and friends bisa kembali ke Jakarta dengan selamat.

*Pesan sponsor: "Cerita ini BUKAN fiktif belaka karena ada kesamaan nama daerah "Kebon nanas" yang mungkin kernet busnya tadi juga gag tahu kalo ada nama kebon nanas juga di Jakarta"

Minggu, 31 Mei 2009

Sarana Transportasi di Jakarta

Sebagai sebuah kota metropolitan, Jakarta memiliki berbagai sarana transportasi baik transportasi lokal maupun dari dan ke Jakarta. Tersedianya transportasi yang memadai (24 jam) menjadikan kemudahan untuk bepergian kemana pun kita mau. Kemana aja bisa.

Pintu gerbang masuk kota Jakarta:

a. Bandara Internasional Soekarno Hatta

Bandara Soekarno Hatta terletak di Cengkareng. Merupakan pintu gerbang udara untuk penerbangan domestik maupun internasional.

b.Pelabuhan Tanjung Priok

Gerbang bagi pemakai jasa angkutan laut

c. Stasiun Gambir, Senen, Jatinegara, dan Stasiun Kota

Stasiun-stasiun ini merupakan pintu gerbang bagi yang datang dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat yang menggunakan jasa transportasi kereta api dari kelas ekonomi sampai kelas eksekutif.

d.Terminal

Bagi pemakai jasa angkutan bus antarkota/antarpropinsi, pintu masuk dapat melalui terminal Pulo Gadung, Kampung Rambutan, Kali Deres, Rawamangun, maupun Lebak Bulus. Terminal tersebut merupakan gerbang darat bagi yang datang dari kota-kota besar Jawa, Bali, Lombok, dan Sumatera

Sarana transportasi lokal yang dapat digunakan bermacam-macam, yaitu:

a. taksi, dengan tarif rata-rata untuk kilometer pertama 5.000 rupiah dan 1.600 rupiah untuk tiap kilometer berikutnya

b. Bus Transjakarta

Transjakarta merupakan sarana angkutan jalan raya yang menggunakan jalur khusus (busway). Bus ini merupakan sarana yang nyaman (berAC) dan murah. Harga tiket untuk satu kali perjalanan (single trip) adalah 3500 rupiah (di atas pukul 07.00). Jika masih di bawah pukul 07.00 tarifnya 2000 rupiah.

c. Bus Patas AC, tarif 4.800 rupiah

d. Bus Patas on-AC, tarif 2000 rupiah

e. Buskota reguler (metromini dan kopaja), tarif 2000 rupiah

f. Mikrolet (24 jam) tarif 1.500 rupiah sampai 5000 rupiah

g. Bajaj dan kancil

Sekilas Tentang Jakarta

Secara geografis, Jakarta terletak di pantai utara Jawa bagian barat. Sebelah utara dibatasi oleh Laut Jawa, sedangkan sebelah timur, selatan, dan barat dibatasi oleh provinsi Jawa Barat. Sebagai ibukota negara sekaligus sebagai kota metropolitan, Jakarta menawarkan berbagai fasilitas, tak terkecuali sarana untuk jalan-jalan. Secara administratif, Jakarta terbagi menjadi lima wilayah kotamadya (Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Jakarta Barat) dan satu Kabupaten Kepulauan Seribu.


Tentu saja keberadaan kota Jakarta seperti sekarang ini tidak terlepas dari sejarah lahirnya kota ini. Sejarah kota Jakarta diawali pada masa kejayaan kerajaan Hindu Pajajaran. Pada masa itu Jakarta merupakan kota pelabuhan yang bernama Sunda Kelapa. Pada tahun 1522, Sunda Kelapa dikuasai oleh Fatahillah seorang utusan dari Kerajaan Malaka.Tahun 1527 Portugis datang. terjadilah pertempuran di sekitar Teluk Jakarta yang dimenangkan oleh Fatahillah. Atas kemenangan tersebut, Fatahillah mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta yang artinya "kemenangan yang sempurna". Peristiwa ini terjadi pada tanggal 22 Juni sehingga sampai sekarang hari ini diperingati sebagai hari jadi kota Jakarta.


Pada tahun 1596, Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Houtman datang ke Jayakarta. Tahun 1602 didirikanlah VOC untuk memperkuat kedudukan Belanda. J.P. Coen pada tahun 1619 mendirikan kota baru yang diberi nama Batavia. Batavial dibangun di atas tanah Jayakarta yang telah diratakan dengan tanah. Kota ini pun meluas melampaui batas awalnya, menjadi pusat pemerintahan dan kekuasaan Belanda selama 350 tahun menjajah Indonesia.


Nama Batavia berubah menjadi Jakarta setelah Batavia jatuh ke tangan Jepang 1942. Setelah Proklamasi Kemerdekaan, Jakarta ditetapkan sebagai ibukota NKRI. Status administratif kota Jakarta pada awalnya adalah Kotapraja di bawah pimpinan walikota.Selanjutnya 1964 menjadi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) sebagai daerah setingkat provinsi dengan dikepalai seorang Gubernur. Pada tahun 1999 diberlakukan otonomi daerah, Jakarta dikukuhkan menjadi Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Kamis, 07 Mei 2009

Pengantar

Hai jalan-jalan mania, gue mau cerita dikit ke elo kenapa guwe bikin blog ini. Terus terang hobi guwe jalan-jalan, nggak peduli nyasar. Pengalaman nyasar di Jakarta mah udah nggak satu dua kali . Tapi yang namanya ndaru nggak ada kapok-kapoknya. Kesasarnya kadang sendiri kadang ama orang lain. Kalau sendiri sih nggak masalah cuma ngrugiin diri sendiri. Tapi kalo ama orang lain, kasihan ngrugiin pihak lain.
Apa ya yang bikin gue sering nyasar. Menurut gue (subyektif banget..) gue punya alasan kenapa gue sering nyasar. Pertama gue cewek. Kata orang pinter, kemampuan spasial cewek itu rendah. Nah kalo orang lain rendah, mungkin gue rendah banget. Udah berulang kali ke tempat itu, gag ada jaminan deh kalo gue gag nyasar. Jadi alasan pertama intinya udah kodratnya, semua orang harus terima alasan gue. Kata Tatang, temen sebangkuku pas prajab, itulah pentingnya cowok. Jadi kalo pergi ke mana-mana baiknya ajak cowok ya biar gag nyasar????Alasan kedua, Gue orangnya sok tahu. Jadi tingkat ke-Sok tahu-an gue lebih tinggi dari kemampuan Spasial gue. Udah tahu nyasar, malah diterusin. Ato udah tahu gag tahu tetep aja sok tahu.
Nah siapa yang pengin nyasar bareng gue??? Nyasar ke tempat yang asyik-asyik di Jakarta. Kalo nyasar bareng gue, dijamin bakal ketagihan deh.