Sabtu, 18 Juli 2009

Tragedi Kebun Nanas

Suatu hari seorang anak kecil yang sudah cukup dewasa (kecil tapi dewasa??), sebut saja Miss NN membuat janji dengan 2 orang temennya untuk pergi ke Brother Land alias Tanah Abang. Buat yang belum tahu tanah abang, saya kasih info dikit aja ya, kalo tanah abang adalah pusat grosir sandang di Jakarta. Berangkatlah mereka (Miss NN and friends) di pagi menjelang siang itu dengan numpang metromini 502 yang lewat di otista. Niat sih mau numpang tapi ternyata wajib bayar 2000 ama kernetnya. Yaudahlah ikhlasin aja. Perjalanan lancar, walau ada sedikit interupsi dari pengamen, pedagang berkaki lima, malah tukang palak juga. Tapi, It's Ok lah, no problem. Mereka turun di jalan dekat Tanah Abang. Ati dah seneng dah liat ijo2 tinggi (Tanah Abang Blok A berupa bangunan berwarna ijo yang terdiri dari berlantai-lantai.....maaf aku gag itung jumlah lantainya). Keliatan sih deket, tapi ternyata oh ternyata jauh juga bro jalannya.

Singkat cerita, setelah menempuh satu jembatan penyebrangan, bermil-mil jalan besar, menyusuri jembatan metro tanah abang sampailah mereka di blok A pasar Tanah Abang. Hati riang tiada terkira. Segeralah mereka hunting kerupuk. Oh bukan, hunting baju dan jilbab. Setelah puas memborong baju dan kocek dah habis, Miss NN and friends pulang.

Ternyata menemukan jalan pulang aja susah, bingung pintunya sebelah mana. Alhasil ketemu tuh pintu, kemudian mereka keluar untuk cari tumpangan buat pulang. Tapi bingung mau naik apa ya. Kok angkot yang familiar dengan mereka gag ada. Setelah lama menunggu, dan setelah tanya sana sini, mereka mutusin untuk naik metromini yang ke arah Blok M. Naiklah, tanpa tahu arah dan tujuan. Metromini berhenti di sarinah, banyak orang turun, mereka ber3 pun ikut turun. Lagi2 bingung nih mau naik apa. Tak satu pun rute bus kota yang lewat situ masang tulisan 'Kp Melayu, Otista, Cawang'. Dalam pikiran si Miss NN, dengan mengandalkan indera kesoktauannya pasti ada bus yang lewat otista (kayaknya 921 (kp melayu - blok M) lewat sini deh. Si Miss NN pun keukeueh nunggu bus itu. Karena yang ditunggu gag kunjung muncul, rapat tanpa moderator antara miss NN and friends pun berlangsung. Miss NN mengusulkan untuk naik busway saja. Dijamin gag bakalan nyasar deh kalau naik busway karena dia seorang maniak busway. Nyasar pun bisa balik lagi tanpa ngeluarin ongkos lagi. Tapi salah seorang temen Miss NN gag setuju klo mau naik busway karena harus transit berkali-kali untuk sampai kampung melayu. Pertama harus transit di Dukuh Atas, terus transit lagi di Matraman, baru naik yang ke arah melayu atau PGC.

Kebetulan lewat sebuah kopaja warna merah jurusan pasar minggu. Miss NN tak tertarik untuk naik itu. Pasar minggu kan masih jauh dari melayu dan harus nyambung mikrolet lagi....males bener. Tapi salah seorang teman si Miss mengusulkan naik ini aja, terus nyambung M16 ke otista. Si Miss gag mau, sekali gag mau tetep gag mau.

Tak disangka tak diduga dari kejauhan datanglah sebuah bus kota P47 warna hijau. Sang kernet menyerukan uki-uki, bon nanas, bon nanas. Oh senangnya hati, kernet bus seperti malaikat penolong aja. Tanpa pikir panjang dan tanpa musyawarah lagi Miss NN and friends langsung naik ke bus kota itu. Dalam perjalanan, Miss NN dah bayangin nanti turun Bypass terus nak M18 bentar mpe otista. Teman si Miss pun dah bayangin nanti tinggal jalan sedikit langsung sampai kost tercinta.

Mulanya biasa saja. Lah kok bus ke arah slipi. Miss NN mulai dag dig dug (aku yang salah denger tadi apa kernetnya yang ngomongnya masih celat??? perasaan tadi bilang UKI kok lewat slipi). Tapi ups.....Kebun jeruk....ups keluar tol. Waduh................."SELAMAT DATANG KE KOTA TANGERANG". BSD....Tapi miss NN dengan tampang polosnya masih keep smile. Ah mungkin ada rute lain ke kebun nanas. Tapi kok tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan bus berputar balik ke arah Jakarta ya. Ups..........Miss NN and friens mulai bingung. Ke mana kan kau bawa miss yang manis ini duh pak sopir. Sadar, ternyata NYASAR. Mereka ber3 langsung memutuskan untuk turun di sebuah pasar..banyak penumpang turun juga di situ. Padahal sebenernya miss NN masih penasaran sebenernya sampe mana sih ini bus. Terdengarlah teriakan lantang dari kernet bus itu "Yak kebon nanas, kebon nanas, turun di sini". Ngekkkkkkkkkkkkk....................Miss NN hampir tak sadarkan diri mendengar nama "Kebon nanas" disebut. Oh kernet kau tak lagi jadi malaikat penolong, kau seolah malaikat pencabut kematian. Aku belum mau mati sekarang , please. Usut punya usut ternyata KEBON NANAS TANGERANG. Nyasar deh....gag pernah nyasar sejauh ini, lintas provinsi, Dari Jakarta ke Banten gag sekalian ke Jabar. Setengah jengkel, geli, kesel, lucu mereka memutuskan untuk segera kembali ke jakarta. Naiklah mereka bus yang arahnya berlawanan, kebetulan ada sebuah bis yang ngetem jurusan ke SENEN. Sekarang mereka lebih waspada, tanya lebih dulu dengan sebenar benarnya dan sesingkat singkatnya kepada armada bus biar gag nyasar lagi.

"Bang ini Senen Jakarta kan ya? Ato Senen Tangerang?" (siapa tahu ada nama Senen selain di Jakarta----curiga mode on)

Alhamdulilah kali ini benar, miss NN and friends bisa kembali ke Jakarta dengan selamat.

*Pesan sponsor: "Cerita ini BUKAN fiktif belaka karena ada kesamaan nama daerah "Kebon nanas" yang mungkin kernet busnya tadi juga gag tahu kalo ada nama kebon nanas juga di Jakarta"

0 komentar: